-->

Friday 23 March 2018

Prambatan: Lor-Kidul atau Wetan-Kulon

Asal-usul nama dan pembagian desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul ternyata unik sebab tidak sesuai dengan arah mata angin yang sebenarnya.

Suatu pagi ketika tiba dari Jakarta, saya ditanya sopir angkot yang saya tumpangi dari Terminal Jati Kudus. "Turun di mana, mas?"

"Prambatan pak, lampu merah Toko Alif."
"Prambatan itu kan desa yang kebalik mas." lanjut si sopir.
"Maksudnya pak?" otak saya belum nyambung, mungkin karena goncangan di atas bis sepanjang pantura semalam.
"Maksudnya kebalik arahnya. Yang disebut Prambatan Lor (utara) sebetulnya ada di sebelah kulon (barat). Nah, yang Prambatan Kidul (selatan) sebenarnya ada di sebelah wetan (timur)."
"Ooo...gitu." Jawab saya manggut-manggut setengah mengantuk.


Beberapa hari kemudian, iseng-iseng saya coba search di google dan lihat peta di google map. Ternyata benar. Kalau dibandingkan dengan arah mata angin, nama kedua desa ini jelas keliru. Mestinya disebut Prambatan Kulon dan Prambatan Wetan. Waah....ini....jelas harus diteliti ini hahaha.... Sebagai warga pendatang, saya harus tau dong yaaa. 

Ada dua kemungkinan. Yang pertama, yang memberi nama tidak paham mata angin dan asal sebut lor-kidul karena asal enak didengar. Tapi kok gak mungkin, masa iya sih orang sebanyak itu tidak ada satupun yang mengerti mata angin sehingga salah sebut arah.
Kemungkinan ke dua, jangan-jangan karena letak balai desa, yang satu di sebelah lor dan satunya di kidul. Namun setelah saya cek, kemungkinan ke dua ini juga mentah, karena posisi balai desa jika dilihat di peta, balai desa Prambatan Lor ada di kulon dan balai desa Prambatan Kidul di dekat Masjid Nurul Haq, jelas ada di sebelah wetan.

Jadi tambah bingung kan? Pernah iseng-iseng saya coba tanya tetangga yang katanya sudah lama tinggal di Prambatan, ternyata juga sama bingungnya haha...
Setelah lama jadi misteri, keanehan ini perlahan terungkap. Beberapa bulan yang lalu, ketika ikut dalam rombongan pengantar pengantin pria menuju wilayah Prambatan Kidul, saya berkesempatan satu mobil dengan mas Andi, putra ketua Rt 02/Rw 01 Prambatan Lor, yaitu pak Suhadi alias Ceng Ho.

Mas Andi ini berkisah, penamaan desa yang terkesan keliru ini diakibatkan posisi sawah bengkok desa. Desa Prambatan memiliki dua wilayah sawah, sebagian ada di sebelah selatan (kidul), sebagian di sebelah utara (lor). Sehingga ketika desa Prambatan dibagi dua, wilayah yang mendapat sawah sebelah utara disebut Prambatan Lor, begitu juga yang mendapat sawah di sebelah selatan disebut Prambatan Kidul, meskipun kalau dilihat berdasar mata angin mestinya namanya Prambatan Kulon dan Prambatan Wetan. Sepertinya, penuturan mas Andi ini adalah alasan paling masuk akal yang pernah saya terima. Jadi untuk sementara case closed.

Nah, sekarang mari kita berandai-andai. Andaikata kekeliruan ini sekarang kita betulkan, dan kita ubah nama kedua desa menjadi Prambatan Kulon dan Prambatan Wetan, bisa tidak ya?
Kalau menurut saya sih bisa saja. Jika meminjam kalimat andalan almarhum Presiden Gus Dur, "Wong tinggal ganti nama aja kok repot. Yang penting syukuran." Tapi kalau ini dilakukan, pasti bakal disemprot orang sekampung....eh salah...dua kampung. Lho kok bisa?

Ya coba aja bayangkan, kalau nama kedua desa ini diubah, itu berarti KTP seluruh warga juga harus diganti. Boro-boro ganti KTP, E-KTP aja masih ada yang belum jadi kok. Kemudian kalau alamat di KTP berubah, maka warga yang punya kendaraan bermotor pasti bakal nangis, karena harus merubah data STNK dan BPKB. Sudah nampak di depan mata berapa biaya yang harus dikeluarkan dan waktu yang habis untuk mengurus perubahan data tersebut.

Jadi, terus gimana dong?

Yaaaa.....sudahlah. Yang sudah terlanjur keliru, biarlah keliru. Kita anggap saja keanehan nama Prambatan Lor dan Prambatan Kidul itu unik dan layak masuk dalam kamus Kelirumologi milik Jaya Suprana.

Artikel ini selesai ditulis di Prambatan Kulon....eh...Lor
Tanggal 24 Maret 2018 pukul 00.22

No comments:

Post a Comment

TERBARU

Kudus Murah Karena Pelit?

KUDUS ADALAH KOTA TERMURAH DI INDONESIA KARENA ORANG KUDUS PELIT? Bisa dikatakan Kudus adalah kota dengan biaya hidup termurah dan paling ...