Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kudus Tempo Dulu

Kota Lama Kudus

Pusat kota Kudus pada jaman kuno terletak di sekitar masjid menara Kudus. Pusat kota Kudus yang saat ini kita kenal sebagai simpang tujuh, lengkap dengan kompleks kabupaten serta masjid agung, ternyata telah bergeser dari posisi sebenarnya.  Menurut Arya Purwolelono yang kelak bergelar KRMAA Condronegoro V,  dalam perjalanan kedua berkeliling pulau Jawa (1860-1875), letak pusat kota sekaligus pusat pemerintahan kota Kudus yang asli adalah di seputaran Menara Kudus. Mari kita simak catatan perjalanan beliau berikut ini: Pada pagi hari aku mengunjungi kota lama Kudus. Dari alun-alun jaraknya sekitar setengah pal ke arah barat. Lokasinya berada di sebelah barat kali Gelis. Di kedua sisi jalan menuju kota lama Kudus, berdiri rumah-rumah tembok yang saling berhimpit, seperti terlihat di Semarang atau Surabaya. Dalam perjalanan aku melewati jembatan beton kali gelis yang cukup besar. Karena saat itu musim kemarau, debit airnya sangat kecil.  Namun pada musim penghujan, debit ai...

Bupati Kudus Dituduh Terlibat Kasus Santet (1726)

BUPATI KUDUS DITUDUH TERLIBAT KASUS SANTET (1726) Membunuh orang melalui santet atau guna-guna sudah sering kita dengar sejak jaman dahulu. Salah satu kasus yang pernah dikenal masyarakat di pulau Jawa pada tahun 1726 karena diduga melibatkan beberapa pejabat tinggi kerajaan adalah kasus seputar wafatnya Amangkurat IV, Raja yang memerintah kerajaan Mataram pada 1719-1926. Dan kebetulan yang menjadi salah satu tertuduh adalah Bupati Kudus waktu itu yang bernama Arya Jayasentika. Sejak awal dinobatkan sebagai penguasa Mataram menggantikan Pakubuwono I, pemerintahan Amangkurat IV memang tidak pernah lepas dari gejolak pemberontakan dan perebutan kekuasaan. Pelakunya adalah saudara-saudaranya sendiri yaitu Pangeran Blitar dan Pangeran Purboyo yang didukung oleh paman mereka yaitu Pangeran Arya Mataram. Untuk mengatasi pemberontakan ini, Sunan Amangkurat IV meminta bantuan militer dari Kompeni. Menurut Daradjadi dalam bukunya Geger Pacinan, Pangeran Blitar terbunuh di dekat Kedir...

Makam Bupati Kudus Tempo Dulu

KRAA TJONDRONEGORO III – BUPATI KUDUS TEMPO DULU Jika Anda memiliki minat dengan sejarah maka tempat yang satu ini layak untuk dikunjungi. Di Kabupaten Kudus, tepatnya di Jl. RM Sosrokartono terdapat kompleks pemakaman yang bernama SEDOMUKTI yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bupati Kudus sebelum kemerdekaan, yaitu KRAA Tjondronegoro III beserta keluarga dan keturunannya. Kompleks pemakaman seluas dua hektar ini berada di seberang Taman Makam Pahlawan Kudus dan dikelilingi tembok tinggi berwarna kelabu yang memisahkannya dengan pemukiman warga sekitar. Setelah melewati gerbang kita akan dipandu menuju gapura mirip pintu candi yang terbuat dari bata merah yang direkatkan tanpa adukan semen. Kompleks makam sangat terawat serta tampak asri dan rindang karena naungan pohon-pohon besar yang menambah kesan mistis dan kuno. Penulis beserta keluarga di depan gapura makam Sedomukti Berdasarkan catatan sejarah, KRAA Tjondronegoro III adalah bupati Kabupaten Pati tahu...

Tajug Nama Kudus Jaman Dulu

TAJUG NAMA KUDUS JAMAN DULU Kota Kudus pada masa lalu bernama Tajug karena ada banyak bangunan tajug di kota itu. Namun banyak orang yang bertanya apa itu tajug? bagaimana bentuk tajug? dan apa fungsi bangunan tajug pada masa itu? TUlisan ini adalah jawaban dan penjelasan mengenai bangunan tajug di kota Kudus tempo dulu. Bentuk Tajug Tajug pada dasarnya adalah atap bangunan berbentuk limas segi empat. Bentuk limas segi empat ini umum digunakan oleh nenek moyang kita, tidak hanya di kawasan nusantara, namun juga di belahan dunia lain pada jaman kuno. Bangunan yang menggunakan unsur limas segi empat ini antara lain adalah piramida makam para fir'aun di Mesir, puncak obelisk dan beberapa candi serta pura tempat ibadah agama HIndu. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan bahwa Tajug adalah atap bangunan yang bentuknya mirip piramida. Bentuk atap tajug di Kudus tempo dulu. Tajug kemudian berkembang menjadi joglo  Mengapa Tajug berbentuk limas segi empat? Manusi...