Skip to main content

Tajug Nama Kudus Jaman Dulu

TAJUG NAMA KUDUS JAMAN DULU

Kota Kudus pada masa lalu bernama Tajug karena ada banyak bangunan tajug di kota itu. Namun banyak orang yang bertanya apa itu tajug? bagaimana bentuk tajug? dan apa fungsi bangunan tajug pada masa itu? TUlisan ini adalah jawaban dan penjelasan mengenai bangunan tajug di kota Kudus tempo dulu.

Bentuk Tajug

Tajug pada dasarnya adalah atap bangunan berbentuk limas segi empat. Bentuk limas segi empat ini umum digunakan oleh nenek moyang kita, tidak hanya di kawasan nusantara, namun juga di belahan dunia lain pada jaman kuno. Bangunan yang menggunakan unsur limas segi empat ini antara lain adalah piramida makam para fir'aun di Mesir, puncak obelisk dan beberapa candi serta pura tempat ibadah agama HIndu. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan bahwa Tajug adalah atap bangunan yang bentuknya mirip piramida.

tajug kudus tempo dulu
Bentuk atap tajug di Kudus tempo dulu. Tajug kemudian berkembang menjadi joglo 

Mengapa Tajug berbentuk limas segi empat?

Manusia jaman kuno menggunakan bangunan atau atap berbentuk limas sebagai salah satu cara untuk memuja Tuhan penguasa seluruh alam. Bagian dasar yang berbentuk segi empat mencerminkan alam dunia tempat manusia tinggal dengan segala macam nafsu dan angkara yang menyertainya, sedangkan semakin ke atas mencerminkan kehidupan manusia yang lebih baik dan suci, para dewa atau malaikat, dan terakhir sebagai puncaknya adalah diri Tuhan penguasa alam semesta yang tunggal yang mengatur semua kehidupan baik kehidupan dunia mupun akhirat.

Apa fungsi Tajug bagi masyarakat Kudus jaman dulu?

Pada saat itu fungsi Tajug adalah untuk menandai sekaligus pelindung (cungkup)  tempat-tempat yang dianggap wingit,, keramat dan suci. Tempat dimaksud bisa berupa makam, petilasan, lokasi penyimpanan benda suci ritual keagamaan dan tempat ibadah itu sendiri. Dengan banyaknya Tajug yang beridiri di wilayah Kudus tempo dulu, sehingga tempat ini dulunya dikenal dengan nama Tajug, dapat disimpulkan bahwa Kudus pada masa itu adalah tempat suci bagi umat HIndu dan merupakan pusat ibadah maupuaan pusat ziarah.

Masih adakah bangunan Tajug di Kudus saat ini?

JIka Anda mencari bangunan Tajug di Kudus, Anda daapat melihat ke arah puncak Menara Kudus karena atap Menara Kudus berbentuk tajug. DI dalam kompleks Menara Kudus, juga terdapat tempat yang dinamakan Tajug yang menjadi tempat favorit bagi anak muda di Kudus mengikuti shalat Tarawih berjama'ah di bulan suci Ramadhan. Bentuk atap tajug yang juga populer dan sering Anda lihat baik gambarnya maupun bangunannya adalah atap Masjid Agung Demak. Selain itu masjid-masjid kuno di pulau Jawa juga menggunakan bentuk tajug.


tajug pada masjid dan pura
Puncak Masjid Agung Demak (atas) dan pura HIndu (bawah) menggunakan atap berbentuk tajug
Demikian penjelasan mengenai bentuk atap tajug yang menjadi nama kota Kudus pada jaman dulu pada masa pra Islam. Ketika Ja'far shodiq tiba di tajug dan menyebarkan agama Islam di sekitar wilayah tersebut, beliau tetap menjaga identitas asli wilayah ini sebagai tempat yang disucikan dan dikeramatkan dengan menggantinya menggunakan istilah bahasa Arab Al Quds yang berarti suci.  

Comments

Popular posts from this blog

Gramedia Kudus

TOKO BUKU GRAMEDIA DI KUDUS Perjuangan kami mencari lokasi Toko Buku GRAMEDIA di Kudus  Tahun ajaran baru 2018-2019 hampir dimulai. Seperti umumnya orang tua murid yang lain, kami pun ikut berburu buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru. Tempat terpercaya yang sudah menjadi langganan kami sejak lama tentu saja TOKO BUKU GRAMEDIA. Walau hampir dua tahun berdomisili di kota Kudus, kami ini belum hafal seluk beluk kota Kudus seluruhnya, apalagi kami termasuk keluarga yang jarang jalan-jalan ke Mall, hiburan kami jika hari libur paling pergi ke taman bermain atau  berenang. Jadi, kami tidak tau dimanakah letak TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus. Maka dimulailah perburuan kami mencari lokasi TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus dengan dibantu keterangan dan panduan dari mbah Google. Kami menemukan dua situs yang memuat cabang Gramedia di Kudus, yaitu situs WIkiwand dan Wikipedia. Menurut Wikiwand, Gramedia terletak di lantai 4 Mall Kudus tepat di kawasan Simpang Tu...

Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

ASAL-USUL NAMA PRAMBATAN, DESA PRAMBATAN LOR DAN DESA PRAMBATAN KIDUL, KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS Asal-usul Prambatan dan asal-usul nama desa Prambatan berdasarkan legenda selalu dikaitkan dengan Pangeran Hadirin suami Ratu Kalinyamat penguasa Jepara yang gugur dibunuh Arya Penangsang. Prambatan berada sekitar 1,5 km dari Menara Kudus yang menjadi pusat kota Kudus tempo dulu. Prambatan menjadi medan pertempuran antara dua kekuatan yang memperebutkan tahta kerajaan Demak setelah wafatnya Sultan Trenggono. Saat ini Prambatan dibagi menjadi dua desa, yaitu Prambatan Lor dan Prambatan Kidul di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Baca juga: Mitos Kematian Beruntun di Prambatan Kisah asal-usul Prambatan dan nama desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut: asal-usul Prambatan - peta desa Prambatan Lor Pati Unus, Raja ke dua kerajaan Demak hanya sebentar berada di atas tahta. Kelelahan fisik selama memimpin...

Orang Kudus Terkenal Pelit

ORANG KUDUS TERKENAL PELIT Bagi masyarakat di luar Kudus, berkembang opini orang Kudus pelit, kikir bahkan medhit. Entah siapa yang awalnya menyebarkan bahwa orang Kudus itu pelit. Namun jangankan orang luar Kudus, orang Kudus sendiri juga kadang mengatakan tetangganya yang orang Kudus asli ada yang pelit kok. Padahal yang bilang tetangganya pelit itu sebetulnya juga sama, yaitu sama-sama kikir bin medhit hahahaha....... Saya bukan orang kelahiran Kudus, tapi berhubung saya sudah hampir dua tahun berdomisili di kota ini, mau tidak mau saya adalah bagian dari sistem dan bagian dari masyarakat Kudus, sehingga saya wajib membuat pembelaan. Jadi pendapat atau pandangan bahwa orang Kudus terkenal pelit hanyalah mitos belaka. Karena semua memang tergantung pada definisi atau pengertian kosa kata pelit itu sendiri. Saya rasa wajar kalau seseorang berusaha hemat dan irit dalam mengeluarkan uang untuk keperluan biaya hidup sehari-hari. Motivasinya tentulah sesuai peribahasa jangan...