KRAA TJONDRONEGORO III – BUPATI KUDUS TEMPO DULU
Jika
Anda memiliki minat dengan sejarah maka tempat yang satu ini layak
untuk dikunjungi. Di Kabupaten Kudus, tepatnya di Jl. RM Sosrokartono
terdapat kompleks pemakaman yang bernama SEDOMUKTI yang menjadi
tempat peristirahatan terakhir bupati Kudus sebelum kemerdekaan,
yaitu KRAA Tjondronegoro III beserta keluarga dan keturunannya.
Kompleks
pemakaman seluas dua hektar ini berada di seberang Taman Makam
Pahlawan Kudus dan dikelilingi tembok tinggi berwarna kelabu yang
memisahkannya dengan pemukiman warga sekitar. Setelah melewati
gerbang kita akan dipandu menuju gapura mirip pintu candi yang
terbuat dari bata merah yang direkatkan tanpa adukan semen. Kompleks
makam sangat terawat serta tampak asri dan rindang karena naungan
pohon-pohon besar yang menambah kesan mistis dan kuno.
Penulis beserta keluarga di depan gapura makam Sedomukti |
Berdasarkan
catatan sejarah, KRAA Tjondronegoro III adalah bupati Kabupaten Pati
tahun 1810 – 1830 serta bupati Kudus tahun 1825 – 1834. Jika
melihat pada masa jabatan tersebut, dapat disimpulkan beliau pernah
melakukan rangkap jabatan sebagai bupati Pati sekaligus bupati Kudus.
Keluarga
Tjondronegoro termasuk pionir kaum terpelajar Jawa pada masa kolonial
Belanda dan terkenal sebagai keluarga yang suka mencari ilmu
pengetahuan. Tercatat beberapa nama besar yang berasal dari keluarga
ini, antara lain putra Tjondronegoro III yaitu Pangeran Ario
Tjondronegoro IV, serta cucu dari Tjondronegoro IV yaitu RM
Sosrokartono dan RA Kartini.
Deretan makam di Pesarean Sedomukti Tampak di latar belakang adalah cungkup makam para bupati dari keluarga Tjondronegoro |
RM
Sosrokartono dikenal sebagai manusia jenius yang setidaknya menguasai
25 bahasa sehingga pernah melalang buana di Eropa sebagai wartawan
perang pada masa Perang Dunia I. Ketika wafat beliau juga dimakamkan
di kompleks pemakaman SEDOMUKTI. Makamnya berada di sisi paling timur
dan sering dikunjungi peziarah dari luar kota.
Sedangkan
RA Kartini, adik Sosrokartono lebih kita kenal sebagai pejuang
emansipasi yang mempelopori pendidikan dan persamaan derajat bagi
kaum wanita.
Meskipun
terkesan eksklusif dan menyendiri dari keramaian karena merupakan
makam keluarga, kompleks makam SEDOMUKTI sebenarnya terbuka untuk
umum. Jika Anda datang berkunjung dan kebetulan menemukan pintu
gerbang terkunci, Anda dapat menghubungi bapak H. Sunarto yang sudah
27 tahun dengan setia merawat dan menjadi juru kunci makam. Rumahnya
mudah ditemukan karena berada tepat di seberang gerbang makam dan
hanya dipisahkan sungai kecil.
Comments
Post a Comment