Skip to main content

Asal-usul Kenepan Kudus


ASAL-USUL KENEPAN KUDUS

Desa Kenepan atau kampung Kenepan terletak di sebelah utara Menara Kudus. Nama Kenepan berasal dari kata penginepan dalam bahasa Jawa atau penginapan dalam bahasa Indonesia. Kampung Kenepan muncul bersamaan dengan perkembangan Kudus yang menjadi salah satu pusat ziarah bagi umat Islam di pulau Jawa.

Ada kemungkinan kampung Kenepan itu berdiri tidka lama setelah berdirinya Menara Kudus. Bentuk Menara Kudus yang megah menjulang tinggi dan mirip dengan bentuk candi Hindu, serta pengaruh nama besar Sunan Kudus, membuat masyarakat pada jaman itu tertarik dan  berbondong-bondong menuju Kudus. Ada yang hanya sekedar melancong ingin melihat kemegahan Menara Kudus, dan ada juga yang memang ingin bertemu Sunan Kudus untuk menimba ilmu secara langsung dari beliau.

Rombongan-rombongan yang datang dari berbagai daerah yang jauh ini pada akhirnya menimbulkan masalah akomodasi, yaitu tempat bermalam. Apalagi dengan mengingat sarana transportasi pada masa itu yang masih menggunakan kuda bahkan ada yang berjalan kaki, maka menginap adalah suatu keharusan. Sehingga diambil inisiatif untuk membangun penginapan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Menara Kudus tepatnya di sebelah utara masjid Menara Kudus.

Meski saya belum mendapat rujukan yang cukup, namun suasana wilayah Kenepan, termasuk juga Kauman dan Damaran pada masa pertengahan abad ke 16 tersebut pastilah ramai di waktu malam. Banyak warung makan yang buka menyediakan berbagai menu bagi para pengunjung. Para pelancong dan peziarah hilir mudik menikmati suasana malam. Sedangkan para santri dari Kauman berbondong-bondong menuju masjid untuk mengaji dan memperdalam ilmu agama.

Keramaian ini tentu akan makin bertambah ketika mendekati bulan suci Ramadhan saat pelaksanaan tradisi Dandangan. Jalan-jalan di sekitar Menara Kudus yang tidak terlalu lebar karena dirancang hanya untuk pejalan kaki dan kereta kuda, terlihat terang benderang karena cahaya obor yang dinyalakan dari getah damar yang dipasok dari Damaran. Pedagang-pedagang dari luar kota menggelar barang jualannya mencari untung sambil menunggu pengumuman awal dimulainya puasa Ramadhan.

Kenepan saat ini adalah pemukiman penduduk biasa di dekat Menara Kudus. Tidak ada satu tanda pun yang menunjukkan bahwa tempat itu tadinya adalah pusat penginapan tempat bermalam peziarah dan pelancong ke Kudus pada zaman kuno. Kenepan masa kini hanyalah sebuah area kacil di kawasan Kauman tidak jauh dari Menara Kudus. Meskipun sudah berubah, namun aroma kuno dari sebuah jantung kota tua masih terasa.

Meski kejayaan Kenepan sebagai tempat penginapan bagi peziarah telah sirna, namun tidak dengan daya tarik Menara Kudus. Menara Kudus hingga saat ini masih menjadi magnet bagi umat Islam khususnya di pulau jawa untuk datang berkunjung sekalidus berziarah ke makam Sunan Kudus.

Jika anda seorang backpacker atau ingin berwisata ke Kudus, Anda bisa mencari penginapan murah di dekat pintu masuk Terminal Wisata Bakalan Krapyak.

Comments

Popular posts from this blog

Gramedia Kudus

TOKO BUKU GRAMEDIA DI KUDUS Perjuangan kami mencari lokasi Toko Buku GRAMEDIA di Kudus  Tahun ajaran baru 2018-2019 hampir dimulai. Seperti umumnya orang tua murid yang lain, kami pun ikut berburu buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru. Tempat terpercaya yang sudah menjadi langganan kami sejak lama tentu saja TOKO BUKU GRAMEDIA. Walau hampir dua tahun berdomisili di kota Kudus, kami ini belum hafal seluk beluk kota Kudus seluruhnya, apalagi kami termasuk keluarga yang jarang jalan-jalan ke Mall, hiburan kami jika hari libur paling pergi ke taman bermain atau  berenang. Jadi, kami tidak tau dimanakah letak TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus. Maka dimulailah perburuan kami mencari lokasi TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus dengan dibantu keterangan dan panduan dari mbah Google. Kami menemukan dua situs yang memuat cabang Gramedia di Kudus, yaitu situs WIkiwand dan Wikipedia. Menurut Wikiwand, Gramedia terletak di lantai 4 Mall Kudus tepat di kawasan Simpang Tu...

Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

ASAL-USUL NAMA PRAMBATAN, DESA PRAMBATAN LOR DAN DESA PRAMBATAN KIDUL, KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS Asal-usul Prambatan dan asal-usul nama desa Prambatan berdasarkan legenda selalu dikaitkan dengan Pangeran Hadirin suami Ratu Kalinyamat penguasa Jepara yang gugur dibunuh Arya Penangsang. Prambatan berada sekitar 1,5 km dari Menara Kudus yang menjadi pusat kota Kudus tempo dulu. Prambatan menjadi medan pertempuran antara dua kekuatan yang memperebutkan tahta kerajaan Demak setelah wafatnya Sultan Trenggono. Saat ini Prambatan dibagi menjadi dua desa, yaitu Prambatan Lor dan Prambatan Kidul di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Baca juga: Mitos Kematian Beruntun di Prambatan Kisah asal-usul Prambatan dan nama desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut: asal-usul Prambatan - peta desa Prambatan Lor Pati Unus, Raja ke dua kerajaan Demak hanya sebentar berada di atas tahta. Kelelahan fisik selama memimpin...

Orang Kudus Terkenal Pelit

ORANG KUDUS TERKENAL PELIT Bagi masyarakat di luar Kudus, berkembang opini orang Kudus pelit, kikir bahkan medhit. Entah siapa yang awalnya menyebarkan bahwa orang Kudus itu pelit. Namun jangankan orang luar Kudus, orang Kudus sendiri juga kadang mengatakan tetangganya yang orang Kudus asli ada yang pelit kok. Padahal yang bilang tetangganya pelit itu sebetulnya juga sama, yaitu sama-sama kikir bin medhit hahahaha....... Saya bukan orang kelahiran Kudus, tapi berhubung saya sudah hampir dua tahun berdomisili di kota ini, mau tidak mau saya adalah bagian dari sistem dan bagian dari masyarakat Kudus, sehingga saya wajib membuat pembelaan. Jadi pendapat atau pandangan bahwa orang Kudus terkenal pelit hanyalah mitos belaka. Karena semua memang tergantung pada definisi atau pengertian kosa kata pelit itu sendiri. Saya rasa wajar kalau seseorang berusaha hemat dan irit dalam mengeluarkan uang untuk keperluan biaya hidup sehari-hari. Motivasinya tentulah sesuai peribahasa jangan...