Skip to main content

Kudus Murah Karena Pelit?

KUDUS ADALAH KOTA TERMURAH DI INDONESIA KARENA ORANG KUDUS PELIT?

Bisa dikatakan Kudus adalah kota dengan biaya hidup termurah dan paling rendah di Indonesia. Tapi mengapa dan faktor apa saja yang menyebabkan Kudus menjadi kota dengan biaya hidup termurah ke dua di Indonesia berdasarkan Survei Biaya Hidup Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 yang lalu membuat saya penasaran.


Menurut saya ada beberapa faktor yang menjadikan Kudus sebagai kota dengan biaya hidup termurah dan paling rendah di Indonesia:


Kaya sumber daya alam


Kudus masih kaya dengan sumber daya alam karena lahan pertanian di Kudus masih luas. Hampir setiap desa memiliki tanah bengkok berupa sawah yang masih menghasilkan beras secara rutin bagi masyarakat Kudus. Sayur mayur tersedia dengan harga murah karena jumlahnya memang melimpah dipasok dari kawasan Colo di lereng gunung Muria. Sedangkan  ikan dipasok dari kabupaten sekitar Kudus yang berbatasan dengan laut seperti Jepara dan Rembang. 

Jadi menurut saya wajar dan klop dengan hukum permintaan dan penawaran. Kalau jumlah yang ditawarkan melimpah sedangkan jumlah penduduk lebih sedikit, harga keseimbangan di pasar pastilah jadi murah.


Orang Kudus itu pelit

Harga di Kudus murah karena orang Kudus itu terkenal pelit. ini bukan saya yang bilang lho! Coba anda browsing dan cari di google, banyak situs yang membahas kalau orang Kudus terkenal medit bin pelit hahaha... Ah itu cuma mitos. Orang Kudus sebenarnya dermawan, buktinya mereka tidak keberatan kok kalau diminta sumbangan pembangunan masjid atau untuk keperluan umum lain asal jelas peruntukannya. 

Jadi menurut saya sebenarnya bukan pelit, melainkan ke arah lebih perhitungan.

Masyarakat Kudus terutama Kudus kulon yang berdomisili di sebelah barat kali Gelis atau sekitar Menara Kudus dulunya rata-rata hidup dari usaha dan berdagang. Jadi wajarlah  sebagai pedagang mereka jadi serba perhitungan. Kalau tidak hati-hati dalam pengeluaran bisa gulung tikar nantinya, sebab penghasilan mereka tidak pasti. 

Berbeda dengan masyarakat Kudus wetan yang rata-rata birokrat dan karyawan yang lebih mudah mengeluarkan uang karena penghasilannya sudah pasti dari gaji tiap bulan.


Jadi menurut teori yang ngawur ini, harga-harga di Kudus sebetulnya tidak jauh beda dengan kota lain. Hanya saja, karena penjual dan pembeli rata-rata profesinya sama-sama dagang dan sama-sama perhitungan, akhirnya ketika ada harga barang yang mahal, para calon pembeli akan ramai-ramai memboikot tidak mau beli. Pikiran mereka gampang, "Biarin aja gak usah dibeli. Salah sendiri pasang harga kemahalan. Nanti kalau barangnya gak laku-laku, kan bakal turun harganya". Karena semua berpikir dan bertindak begitu, lama-lama orang jadi trauma pasang harga mahal sehingga harga barang berangsur turun dan murah.


Pengalaman pribadi betapa orang Kudus itu perhitungan

Saya sendiri akhirnya punya pengalaman pribadi betapa orang Kudus itu memang penuh perhitungan ekonomi. Jadi ceritanya, setelah kenal air MILAGROS dan berhasil menurunkan minus di mata saya (baca: pengalaman saya sembuh dari minus), saya tertarik ikut bisnis MILAGROS. Suatu saat saya menawarkan MILAGROS kepada seorang kenalan yang kena diabetes. Saya beri beliau sample dua botol MILAGROS untuk dicoba. Besoknya saya tanyakan kepada beliau bagaimana reaksi yang dirasakan setelah minum MILAGROS.

"Gimana, sudah diminum MiLAGROS nya?" tanya saya


"Sudah, tapi kok gak ada reaksi apa-apa ya? gak ngaruh sepertinya."

"Minumnya sesuai anjuran kan? satu botol setiap kali minum?"


Ternyata beliaunya hanya minum satu tutup botol. Alasannya sayang kalau langsung minum satu botol. BIsa cepat habis.


"Kan itu gratis dari saya. Kenapa gak diminum dulu sesuai anjuran, nanti biar cepat merasakan reaksinya?"


"Iya sih gratis, tapi kalau saya minum langsung habis, berarti botol berikutnya kan harus beli. Sayang, harganya mahal soalnya."


"Jadi, sampai sekarang MILAGROSnya masih?"

"Masih, masih ada satu setengah botol kok."


Oalah.....Kudus.....Kudus    runtuk saya sambil tertawa geli dalam hati


Pengalaman Putra DInata

Pengalaman lain dialami salah satu sedulur Kudus bernama Putra Dinata yang kemudian diunggah yang bersangkutan di laman Facebook ISK News. Anda bisa langsung melihatnya di tautan ini. Tapi karena saya baik hati dan tidak pelit, Anda bisa membacanya di blog saya

INFO ISK>>Putra DInata


Ada info nich,
Barusan aku beli bensin di SPBU Prambatan kIdul.
tak sengaja aku lihat om-om beli bensin bilang full tangki, meski bilang full tetep aja tuh ditekan-tekan kalau tidak salah sampai 4x lebih, terus di layar monitor tertulis  18.090. Terus om itu kasih uang ke mbaknya 18rb, kemudian ada percakapan gini:
mbak 1: kurang om
om: berapa mbak?
mbak: 500 
om-om: 100 gitu kok mbak
mbak: iya 100 juga gapapa (manyun)
Terus omnya kasih 1rb, lha mbaknya kasih kembalian 500.
om: lho ok 500?
Terus mbaknya nambahin 400, lha bapaknya bilang ke mas-mas yang di belakangnya gini,om: 400 masak ditinggal,masnya cuma senyum-senyum, setelah om-om pergi bilang gini,
mbak spbu 1: ya allah pelitnya,emang orang kudus (jengkel)
mbak spbu 2: orang kudus memang pelit-pelit (ketawa keras + lebar)
masnya: lho emangnya mbaknya orang mana?
mbak spbu 2: orang mayong mas (ketawa)
mbak spbu 1: untung aku orang jepara (masih jengkel)
mas: gak semua orang kudus pelit mbak,
mbak spbu 1: tapi rata2 pelit 
mas: gak semua mbak,
mbak: ya udah mas iya


saya melihat kejadian itu cuma bisa senyum geli, mbaknya pada ketawa keras pada diliatin pembeli gak malu tu padahal cewek berjilbab, kejadiannya di plong 5 sebelah utara.fakta ni cerita#Admin


orang Kudus pelit
tangkapan layar ISK NEWS tentang klaim orang kudus itu pelit

Jadi, demikian pembahasan agak ngawur kali ini. Bahwa harga di Kudus murah sehingga Kudus menjadi kota dengan biaya hidup termurah dan paling rendah di indonesia adalah karena faktor kekayaan alam dan luasnya lahan pertanian di Kudus sehingga produksi bahan makanan melimpah. Sedangkan faktor berikutnya karena orang Kudus serba perhitungan, gak suka sama yang mahal-mahal jadi kalau jualan di sini harus murah.

Comments

Popular posts from this blog

Gramedia Kudus

TOKO BUKU GRAMEDIA DI KUDUS Perjuangan kami mencari lokasi Toko Buku GRAMEDIA di Kudus  Tahun ajaran baru 2018-2019 hampir dimulai. Seperti umumnya orang tua murid yang lain, kami pun ikut berburu buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru. Tempat terpercaya yang sudah menjadi langganan kami sejak lama tentu saja TOKO BUKU GRAMEDIA. Walau hampir dua tahun berdomisili di kota Kudus, kami ini belum hafal seluk beluk kota Kudus seluruhnya, apalagi kami termasuk keluarga yang jarang jalan-jalan ke Mall, hiburan kami jika hari libur paling pergi ke taman bermain atau  berenang. Jadi, kami tidak tau dimanakah letak TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus. Maka dimulailah perburuan kami mencari lokasi TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus dengan dibantu keterangan dan panduan dari mbah Google. Kami menemukan dua situs yang memuat cabang Gramedia di Kudus, yaitu situs WIkiwand dan Wikipedia. Menurut Wikiwand, Gramedia terletak di lantai 4 Mall Kudus tepat di kawasan Simpang Tu...

Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

ASAL-USUL NAMA PRAMBATAN, DESA PRAMBATAN LOR DAN DESA PRAMBATAN KIDUL, KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS Asal-usul Prambatan dan asal-usul nama desa Prambatan berdasarkan legenda selalu dikaitkan dengan Pangeran Hadirin suami Ratu Kalinyamat penguasa Jepara yang gugur dibunuh Arya Penangsang. Prambatan berada sekitar 1,5 km dari Menara Kudus yang menjadi pusat kota Kudus tempo dulu. Prambatan menjadi medan pertempuran antara dua kekuatan yang memperebutkan tahta kerajaan Demak setelah wafatnya Sultan Trenggono. Saat ini Prambatan dibagi menjadi dua desa, yaitu Prambatan Lor dan Prambatan Kidul di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Baca juga: Mitos Kematian Beruntun di Prambatan Kisah asal-usul Prambatan dan nama desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut: asal-usul Prambatan - peta desa Prambatan Lor Pati Unus, Raja ke dua kerajaan Demak hanya sebentar berada di atas tahta. Kelelahan fisik selama memimpin...

Orang Kudus Terkenal Pelit

ORANG KUDUS TERKENAL PELIT Bagi masyarakat di luar Kudus, berkembang opini orang Kudus pelit, kikir bahkan medhit. Entah siapa yang awalnya menyebarkan bahwa orang Kudus itu pelit. Namun jangankan orang luar Kudus, orang Kudus sendiri juga kadang mengatakan tetangganya yang orang Kudus asli ada yang pelit kok. Padahal yang bilang tetangganya pelit itu sebetulnya juga sama, yaitu sama-sama kikir bin medhit hahahaha....... Saya bukan orang kelahiran Kudus, tapi berhubung saya sudah hampir dua tahun berdomisili di kota ini, mau tidak mau saya adalah bagian dari sistem dan bagian dari masyarakat Kudus, sehingga saya wajib membuat pembelaan. Jadi pendapat atau pandangan bahwa orang Kudus terkenal pelit hanyalah mitos belaka. Karena semua memang tergantung pada definisi atau pengertian kosa kata pelit itu sendiri. Saya rasa wajar kalau seseorang berusaha hemat dan irit dalam mengeluarkan uang untuk keperluan biaya hidup sehari-hari. Motivasinya tentulah sesuai peribahasa jangan...