Skip to main content

Kapan Pembagian Desa Prambatan Kudus menjadi Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

Kapan tepatnya pembagian desa Prambatan di Kudus menjadi desa Prambatan Lor dan desa Prambatan Kidul terjadi?

Sampai tulisan ini dibuat, belum diperoleh data kapan tepatnya tanggal pembagian desa Prambatan terjadi. Tidak ada satupun informasi resmi yang berasal dari situs pemerintah daerah Kudus yang mencantumkannya. Meskipun demikian, melalui penelusuran di internet, secara tidak sengaja saya menemukan salinan digital dari surat kabar langka yang terbit pada masa Hindia Belanda. Salinan digital koran langka yang diperoleh dari koleksi Perpustakaan Nasional ini memuat berita mengenai peristiwa di Kudus dan menyebutkan nama desa Prambatan.

Surat Kabar Bintang Timor No.53 yang terbit pada hari Rabu, 4 Juli 1877

Dalam rubrik Soerat Kiriman yang berisi berita-berita dari Koedoes dan Djapara, surat kabar Bintang Timor memuat berita meninggalnya seorang anak bernama Kamso, usia 10 tahun, asal desa Prambatan, kabupaten Kudus. Kamso meninggal pada hari Jum'at, 15 Juni 1877 karena jatuh dari pohon Dadap ketika berusaha mengambil sarang burung. Berikut kutipan dari berita aslinya yang masih menggunakan ejaan lama serta bahasa Melayu pasar.

Pada hari Djoemahat, tanggal 15 ini boelan djoega, anak lelaki nama Kamso, kira oemoer 10 taoon, dessa Prambatan, distrikt dan kaboepaten Koedoes, waktoe siang Kamso tadi
naik poehoon dadap, sebab maoe ambil sarang boeroeng (soesoeh) aken tetapi trada sampee dia poenja kemaoewan, sebab toewan jang Maha Koewasa soeda bri soewatoe dialaran padanja, marika djatoeh dari atasnja poehoon trada lama mendjadi matinja.
Djoeni 1877.
Jang bertanda,
POESPO DJOYO.

Bintang Timor memuat berita desa Prambatan Kudus
Surat Kabar BINTANG TIMOR, memuat berita-berita dari Kudus, termasuk desa Prambatan

Surat Kabar Bintang Timor No.72 yang terbit pada hari Jum'at, 27 Maret 1885

Surat kabar  Bintang Timor edisi ini memuat berita dari Kudus, yaitu peristiwa yang melibatkan dua orang penduduk yang bernama Soero Ngariman dari desa Prambatan Lor dan Podirono Sadji dari desa Loram Kulon. Kedua orang ini mendapat fitnah, dituduh mengambil barang-barang di rumah Tan Kien Boen di Kudus kulon. Untungnya tuduhan ini tidak terbukti sehingga kedua orang tersebut dibebaskan dari segala dakwaan karena tidak jelas kesalahannya.

S o e d a h kedjadien ienie moesiem mahal oewang moerah kadet, banjak orang soeka djalanken djahat, sebagie SOERO NGARJMAN desa Prambatan lor dan PODIRONO SADJI, desa Laram koelon, mang ambiel opo kapada patienggie, adapoen njang membietjaraken sa'orang bernama S. tjarik desa Djatie koelon die roemahnja babah TAN KING BOEN beroemah die Koedoes koelon, ijalah die soeroeh pietenah oleh kadoewa orang klah die desa sietoe djoewa, ija ietoe 1 RIPANI 2 GOTROENO soedah terdakwa boeka soewara membietjara boesoeknje Ambtenaar die afdeeling F. serta kadoewa orang terpriksa die hadepan poliecie rol dapet lepas, sebab tieada terang kesalahannja.

Kedua berita dari Surat Kabar Bintang Timor di atas hanyalah berita biasa namun menjadi sumber sejarah primer yang tinggi nilainya bagi mereka yang mencari kapan terjadinya pembagian desa Prambatan menjadi desa Prambatan Lor dan desa Prambatan Kidul.

Pada Bintang Timor yang terbit tahun 1877, surat kabar tersebut hanya menyebutkan nama desa Prambatan saja. Sedangkan pada terbitan tahun 1885, surat kabar Bintang Timor sudah menggunakan sebutan nama desa Prambatan Lor untuk membedakannya dengan Prambatan Kidul.

Sehingga dapat disimpulkan, penyebutan nama desa Prambatan Lor (dan juga Prambatan Kidul - red) sudah ada sebelum tahun 1885. Meskipun belum akurat, setidaknya data penting  ini membantu kita mempersempit rentang waktu pencarian tanggal yang pasti. 


Yoni Aribawono

Comments

Popular posts from this blog

Gramedia Kudus

TOKO BUKU GRAMEDIA DI KUDUS Perjuangan kami mencari lokasi Toko Buku GRAMEDIA di Kudus  Tahun ajaran baru 2018-2019 hampir dimulai. Seperti umumnya orang tua murid yang lain, kami pun ikut berburu buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru. Tempat terpercaya yang sudah menjadi langganan kami sejak lama tentu saja TOKO BUKU GRAMEDIA. Walau hampir dua tahun berdomisili di kota Kudus, kami ini belum hafal seluk beluk kota Kudus seluruhnya, apalagi kami termasuk keluarga yang jarang jalan-jalan ke Mall, hiburan kami jika hari libur paling pergi ke taman bermain atau  berenang. Jadi, kami tidak tau dimanakah letak TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus. Maka dimulailah perburuan kami mencari lokasi TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus dengan dibantu keterangan dan panduan dari mbah Google. Kami menemukan dua situs yang memuat cabang Gramedia di Kudus, yaitu situs WIkiwand dan Wikipedia. Menurut Wikiwand, Gramedia terletak di lantai 4 Mall Kudus tepat di kawasan Simpang Tu...

Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

ASAL-USUL NAMA PRAMBATAN, DESA PRAMBATAN LOR DAN DESA PRAMBATAN KIDUL, KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS Asal-usul Prambatan dan asal-usul nama desa Prambatan berdasarkan legenda selalu dikaitkan dengan Pangeran Hadirin suami Ratu Kalinyamat penguasa Jepara yang gugur dibunuh Arya Penangsang. Prambatan berada sekitar 1,5 km dari Menara Kudus yang menjadi pusat kota Kudus tempo dulu. Prambatan menjadi medan pertempuran antara dua kekuatan yang memperebutkan tahta kerajaan Demak setelah wafatnya Sultan Trenggono. Saat ini Prambatan dibagi menjadi dua desa, yaitu Prambatan Lor dan Prambatan Kidul di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Baca juga:  Kapan tepatnya terjadi pembagian desa Prambatan menjadi Prambatan Lor dan Prambatan Kidul? Mitos Kematian Beruntun di Prambatan Kisah asal-usul Prambatan dan nama desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut: asal-usul Prambatan - peta desa Prambatan Lor Pati Unus,...

Orang Kudus Terkenal Pelit

ORANG KUDUS TERKENAL PELIT Bagi masyarakat di luar Kudus, berkembang opini orang Kudus pelit, kikir bahkan medhit. Entah siapa yang awalnya menyebarkan bahwa orang Kudus itu pelit. Namun jangankan orang luar Kudus, orang Kudus sendiri juga kadang mengatakan tetangganya yang orang Kudus asli ada yang pelit kok. Padahal yang bilang tetangganya pelit itu sebetulnya juga sama, yaitu sama-sama kikir bin medhit hahahaha....... Saya bukan orang kelahiran Kudus, tapi berhubung saya sudah hampir dua tahun berdomisili di kota ini, mau tidak mau saya adalah bagian dari sistem dan bagian dari masyarakat Kudus, sehingga saya wajib membuat pembelaan. Jadi pendapat atau pandangan bahwa orang Kudus terkenal pelit hanyalah mitos belaka. Karena semua memang tergantung pada definisi atau pengertian kosa kata pelit itu sendiri. Saya rasa wajar kalau seseorang berusaha hemat dan irit dalam mengeluarkan uang untuk keperluan biaya hidup sehari-hari. Motivasinya tentulah sesuai peribahasa jangan...