Skip to main content

Orang Kudus Cinanya Tanah Jawa

Gemar merantau dan berdagang membuat orang Kudus dikenal sebagai Cinanya Tanah Jawa.

Setidaknya pada tahun 1860-an, orang Kudus dikenal suka merantau dan berdagang. Di pulau Jawa, mereka merantau hingga karesidenan Priangan dan Cirebon. Orang-orang dari Kudus senang merantau ke tempat ini karena mereka tidak menjumpai masalah, bebas berdagang, dan bisa kaya dengan cepat.

Masyarakat Pasundan menyebut orang-orang dari Kudus sebagai Cinanya tanah priangan, karena piawai dalam berdagang, pintar mencari untung, dan terampil memutar uang. Selain Priangan, orang Kudus juga banyak yang berdagang di Cirebon. Keberadaan mereka melengkapi golongan Belanda, Cina, dan Arab dalam perekonomian. Akibatnya Cirebon menjadi ramai dan makmur.

Kebiasaan laki-laki dan perempuan di Kudus mencari kekayaan dengan cara merantau juga dicatat dalam buku perjalanan Arya Purwalelana sebagai berikut:

Baik laki-laki maupun perempuan mencari penghidupan dari berdagang. Kaum perempuan berjualan di pasar-pasar, baik di  dalam kota maupun di sekitar kota Kudus. Sedangkan kaum lelaki merantau ke kabupaten atau karesidenan lain. Itulah mengapa di setiap kabupaten di tanah jawa pasti ada orang Kudus yang berdagang secara menetap selama satu hingga dua tahun dan masih pulang ke kampung halamannya. 

Setelah berada di rumah sekitar setengah  tahun, mereka akan kembali merantau. Aktivitas berdagang di perantauan belum berhenti jika mereka belum menjadi kaya. Jika sudah kaya, mereka akan membangun rumah yang bagus, dan jarang ada yang merantau lagi. Setelah itu mereka hanya akan menginvestasikan uangnya.

Keberadaan para perantau dari Kudus yang berdagang di setiap kabupaten di tanah jawa membuat mereka pantas menyandang julukan Cinanya tanah Jawa. 

Comments

Popular posts from this blog

Gramedia Kudus

TOKO BUKU GRAMEDIA DI KUDUS Perjuangan kami mencari lokasi Toko Buku GRAMEDIA di Kudus  Tahun ajaran baru 2018-2019 hampir dimulai. Seperti umumnya orang tua murid yang lain, kami pun ikut berburu buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru. Tempat terpercaya yang sudah menjadi langganan kami sejak lama tentu saja TOKO BUKU GRAMEDIA. Walau hampir dua tahun berdomisili di kota Kudus, kami ini belum hafal seluk beluk kota Kudus seluruhnya, apalagi kami termasuk keluarga yang jarang jalan-jalan ke Mall, hiburan kami jika hari libur paling pergi ke taman bermain atau  berenang. Jadi, kami tidak tau dimanakah letak TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus. Maka dimulailah perburuan kami mencari lokasi TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus dengan dibantu keterangan dan panduan dari mbah Google. Kami menemukan dua situs yang memuat cabang Gramedia di Kudus, yaitu situs WIkiwand dan Wikipedia. Menurut Wikiwand, Gramedia terletak di lantai 4 Mall Kudus tepat di kawasan Simpang Tu...

Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

ASAL-USUL NAMA PRAMBATAN, DESA PRAMBATAN LOR DAN DESA PRAMBATAN KIDUL, KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS Asal-usul Prambatan dan asal-usul nama desa Prambatan berdasarkan legenda selalu dikaitkan dengan Pangeran Hadirin suami Ratu Kalinyamat penguasa Jepara yang gugur dibunuh Arya Penangsang. Prambatan berada sekitar 1,5 km dari Menara Kudus yang menjadi pusat kota Kudus tempo dulu. Prambatan menjadi medan pertempuran antara dua kekuatan yang memperebutkan tahta kerajaan Demak setelah wafatnya Sultan Trenggono. Saat ini Prambatan dibagi menjadi dua desa, yaitu Prambatan Lor dan Prambatan Kidul di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Baca juga:  Kapan tepatnya terjadi pembagian desa Prambatan menjadi Prambatan Lor dan Prambatan Kidul? Mitos Kematian Beruntun di Prambatan Kisah asal-usul Prambatan dan nama desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut: asal-usul Prambatan - peta desa Prambatan Lor Pati Unus,...

Orang Kudus Terkenal Pelit

ORANG KUDUS TERKENAL PELIT Bagi masyarakat di luar Kudus, berkembang opini orang Kudus pelit, kikir bahkan medhit. Entah siapa yang awalnya menyebarkan bahwa orang Kudus itu pelit. Namun jangankan orang luar Kudus, orang Kudus sendiri juga kadang mengatakan tetangganya yang orang Kudus asli ada yang pelit kok. Padahal yang bilang tetangganya pelit itu sebetulnya juga sama, yaitu sama-sama kikir bin medhit hahahaha....... Saya bukan orang kelahiran Kudus, tapi berhubung saya sudah hampir dua tahun berdomisili di kota ini, mau tidak mau saya adalah bagian dari sistem dan bagian dari masyarakat Kudus, sehingga saya wajib membuat pembelaan. Jadi pendapat atau pandangan bahwa orang Kudus terkenal pelit hanyalah mitos belaka. Karena semua memang tergantung pada definisi atau pengertian kosa kata pelit itu sendiri. Saya rasa wajar kalau seseorang berusaha hemat dan irit dalam mengeluarkan uang untuk keperluan biaya hidup sehari-hari. Motivasinya tentulah sesuai peribahasa jangan...