Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2025

Kapan Pembagian Desa Prambatan Kudus menjadi Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

Kapan tepatnya pembagian desa Prambatan di Kudus menjadi desa Prambatan Lor dan desa Prambatan Kidul terjadi? Sampai tulisan ini dibuat, belum diperoleh data kapan tepatnya tanggal pembagian desa Prambatan terjadi. Tidak ada satupun informasi resmi yang berasal dari situs pemerintah daerah Kudus yang mencantumkannya. Meskipun demikian, melalui penelusuran di internet, secara tidak sengaja saya menemukan salinan digital dari surat kabar langka yang terbit pada masa Hindia Belanda. Salinan digital koran langka yang diperoleh dari koleksi Perpustakaan Nasional ini memuat berita mengenai peristiwa di Kudus dan menyebutkan nama desa Prambatan. Surat Kabar Bintang Timor No.53 yang terbit pada hari Rabu, 4 Juli 1877 Dalam rubrik Soerat Kiriman yang berisi berita-berita dari Koedoes dan Djapara, surat kabar Bintang Timor memuat berita meninggalnya seorang anak bernama Kamso, usia 10 tahun, asal desa Prambatan, kabupaten Kudus. Kamso meninggal pada hari Jum'at, 15 Juni 1877 karena jatuh dar...

Orang Kudus Cinanya Tanah Jawa

Gemar merantau dan berdagang membuat orang Kudus dikenal sebagai Cinanya Tanah Jawa. Setidaknya pada tahun 1860-an, orang Kudus dikenal suka merantau dan berdagang. Di pulau Jawa, mereka merantau hingga karesidenan Priangan dan Cirebon. Orang-orang dari Kudus senang merantau ke tempat ini karena mereka tidak menjumpai masalah, bebas berdagang, dan bisa kaya dengan cepat. Masyarakat Pasundan menyebut orang-orang dari Kudus sebagai Cinanya tanah priangan, karena piawai dalam berdagang, pintar mencari untung, dan terampil memutar uang. Selain Priangan, orang Kudus juga banyak yang berdagang di Cirebon. Keberadaan mereka melengkapi golongan Belanda, Cina, dan Arab dalam perekonomian. Akibatnya Cirebon menjadi ramai dan makmur. Kebiasaan laki-laki dan perempuan di Kudus mencari kekayaan dengan cara merantau juga dicatat dalam buku perjalanan Arya Purwalelana sebagai berikut: Baik laki-laki maupun perempuan mencari penghidupan dari berdagang. Kaum perempuan berjualan di pasar-pasar, baik di...

Rumah Crazy Rich Kudus Jaman Kuno

Lokasi rumah orang super kaya di Kudus jaman dulu terletak di desa Damaran dan Langgar Dalem.  Kawasan di sekitar menara Kudus yaitu di sebelah barat (Damaran) dan di sebelah timur (Langgar Dalem) pada jaman dulu dikenal sebagai tempat tinggal orang kaya di Kudus. Meskipun mereka juga memiliki rumah-rumah di kampung lain, namun kebanyakan orang kaya pada masa 1860-an terkonsentrasi di kawasan ini.  Pada masa itu, rumah berdinding papan dengan ukiran di depannya sudah termasuk golongan orang kaya. Kepemilikan klangenan hewan tertentu seperti ayam jago Cina yang mahal juga menunjukkan tingginya status sosial.  Agar dapat memahami bagaimana suasana Damaran dan Langgar Dalem tempo dulu, kembali saya sajikan kutipan catatan perjalanan Arya Purwolelono di kabupaten Kudus Setelah berziarah di makam Sunan Kudus, aku mengunjungi rumah warga di Kampung Damaran dan Langgar Dalem. Sungguh mengherankan, saking banyak dan bagusnya rumah-rumah di tempat itu, hampir seluruhnya berdinding...

Kirab Bwee Gee Klenteng Hok Hien Bio Kudus, kapan diadakan? Cek tanggalnya

Kirab Bwee Gee Klenteng Hok Hien Bio Kudus diadakan rutin setiap tahun menjelang perayaan tahun baru Imlek. Berdasarkan catatan penulis, kirab ini dilaksanakan lima belas hari sebelum perayaan tahun baru Cina. Jika tahun ini tahun baru Imlek jatuh pada tanggal 27 Januari 2025, maka kirab Bwee Gee diadakan lima belas hari sebelumnya, yaitu tanggal 12 Januari 2025. Ini adalah kali kedua saya beserta keluarga menyaksikan kirab Bwee Gee dari Klenteng Hok Hien Bio di Kudus. Pertama kali kami menyaksikannya di tahun 2018, itupun tanpa sengaja karena kebetulan sedang belanja di toko Modern  yang menjadi rute kirab. Tahun-tahun berikutnya ingin menyaksikan tapi selalu luput karena ketinggalan info tanggal pelaksanaannya. Apalagi acara ini sempat berhenti akibat pandemi Covid-19. Minggu pagi, 12 Januari 2025, secara tidak sengaja saya membaca berita media online tentang pelaksanaan kirab ini. Kirab akan dimulai jam 09.00 pagi berangkat dari Klenteng Hok Hien Bio menempuh jarak ...

Kota Lama Kudus

Pusat kota Kudus pada jaman kuno terletak di sekitar masjid menara Kudus. Pusat kota Kudus yang saat ini kita kenal sebagai simpang tujuh, lengkap dengan kompleks kabupaten serta masjid agung, ternyata telah bergeser dari posisi sebenarnya.  Menurut Arya Purwolelono yang kelak bergelar KRMAA Condronegoro V,  dalam perjalanan kedua berkeliling pulau Jawa (1860-1875), letak pusat kota sekaligus pusat pemerintahan kota Kudus yang asli adalah di seputaran Menara Kudus. Mari kita simak catatan perjalanan beliau berikut ini: Pada pagi hari aku mengunjungi kota lama Kudus. Dari alun-alun jaraknya sekitar setengah pal ke arah barat. Lokasinya berada di sebelah barat kali Gelis. Di kedua sisi jalan menuju kota lama Kudus, berdiri rumah-rumah tembok yang saling berhimpit, seperti terlihat di Semarang atau Surabaya. Dalam perjalanan aku melewati jembatan beton kali gelis yang cukup besar. Karena saat itu musim kemarau, debit airnya sangat kecil.  Namun pada musim penghujan, debit ai...