Skip to main content

Posts

Bupati Kudus Dituduh Terlibat Kasus Santet (1726)

BUPATI KUDUS DITUDUH TERLIBAT KASUS SANTET (1726) Membunuh orang melalui santet atau guna-guna sudah sering kita dengar sejak jaman dahulu. Salah satu kasus yang pernah dikenal masyarakat di pulau Jawa pada tahun 1726 karena diduga melibatkan beberapa pejabat tinggi kerajaan adalah kasus seputar wafatnya Amangkurat IV, Raja yang memerintah kerajaan Mataram pada 1719-1926. Dan kebetulan yang menjadi salah satu tertuduh adalah Bupati Kudus waktu itu yang bernama Arya Jayasentika. Sejak awal dinobatkan sebagai penguasa Mataram menggantikan Pakubuwono I, pemerintahan Amangkurat IV memang tidak pernah lepas dari gejolak pemberontakan dan perebutan kekuasaan. Pelakunya adalah saudara-saudaranya sendiri yaitu Pangeran Blitar dan Pangeran Purboyo yang didukung oleh paman mereka yaitu Pangeran Arya Mataram. Untuk mengatasi pemberontakan ini, Sunan Amangkurat IV meminta bantuan militer dari Kompeni. Menurut Daradjadi dalam bukunya Geger Pacinan, Pangeran Blitar terbunuh di dekat Kedir...

Undangan Pernikahan Unik ala Kudus

TONJOKAN – UNDANGAN PERNIKAHAN UNIK ALA ORANG KUDUS Bagi Anda yang sedang mencari ide desain undangan pernikahan, sedang merancang kartu undangan, atau memesan dan mencetak kartu undangan pernikahan Anda, atau sedang bingung bagaimana cara mengirimkan undangan pernikahan, maka tonjokan  yang merupakan tradisi mengirimkan undangan pernikahan ala masyarakat Kudus dapat menjadi alternatif undangan unik untuk pernikahan Anda. Tonjokan sendiri bagi sebagian orang bisa berarti tinju atau pukulan yang menyakitkan. Namun bagi masyarakat Kudus yang masih menerapkan tradisi ini, Tonjokan merupakan cara elegan untuk menyampaikan undangan ketika mengadakan hajatan seperti pernikahan dan khitanan. Jadi, seperti apa sih bentuk tonjokan yang menjadi undangan pernikahan unik khas masyarakat kabupaten Kudus? Tonjokan sebenarnya adalah kiriman bingkisan makanan yang umumnya terdiri dari nasi lengkap dengan lauknya beserta jajan pasar. Sehingga bisa dibilang mirip dengan nasi ber...

Makam Bupati Kudus Tempo Dulu

KRAA TJONDRONEGORO III – BUPATI KUDUS TEMPO DULU Jika Anda memiliki minat dengan sejarah maka tempat yang satu ini layak untuk dikunjungi. Di Kabupaten Kudus, tepatnya di Jl. RM Sosrokartono terdapat kompleks pemakaman yang bernama SEDOMUKTI yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bupati Kudus sebelum kemerdekaan, yaitu KRAA Tjondronegoro III beserta keluarga dan keturunannya. Kompleks pemakaman seluas dua hektar ini berada di seberang Taman Makam Pahlawan Kudus dan dikelilingi tembok tinggi berwarna kelabu yang memisahkannya dengan pemukiman warga sekitar. Setelah melewati gerbang kita akan dipandu menuju gapura mirip pintu candi yang terbuat dari bata merah yang direkatkan tanpa adukan semen. Kompleks makam sangat terawat serta tampak asri dan rindang karena naungan pohon-pohon besar yang menambah kesan mistis dan kuno. Penulis beserta keluarga di depan gapura makam Sedomukti Berdasarkan catatan sejarah, KRAA Tjondronegoro III adalah bupati Kabupaten Pati tahu...

Tradisi Balen saat bayi lahir

TRADISI BALEN BAYI LAHIR Tradisi balen adalah tradisi memberi bingkisan kepada tetangga dan kerabat yang hendak pulang setelah menengok bayi yang baru lahir. Tradisi ini saya temukan di Kudus khususnya di kawasan tempat tinggal saya yaitu di wilayah Prambatan Lor. Dari istilahnya kata balen diambil dari kata dasar bali yang dalam bahasa jawa bisa berarti pulang atau bisa juga berarti balasan. Ketika ada bayi yang baru lahir, maka seperti kebiasaan masyarakat Indonesia umumnya, para tetangga, saudara, kerabat dan handai tolan akan datang ke rumah menengok si bayi yang masih merah dan sedang imut-imutnya itu. Mereka datang membawa hadiah untuk bayi dan ibunya. Nanti ketika mereka akan pulang dan berpamitan, gantian pihak tuan rumah memberi bingkisan kepada para tamu untuk dibawa pulang sebagai balasan dan ucapan terima kasih kepada para tetangga dan saudara yang sudi meluangkan waktunya menengok si bayi dan ibunya. Nah, bingkisan dari tuan rumah ini yang disebut balen ....

Gramedia Kudus

TOKO BUKU GRAMEDIA DI KUDUS Perjuangan kami mencari lokasi Toko Buku GRAMEDIA di Kudus  Tahun ajaran baru 2018-2019 hampir dimulai. Seperti umumnya orang tua murid yang lain, kami pun ikut berburu buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru. Tempat terpercaya yang sudah menjadi langganan kami sejak lama tentu saja TOKO BUKU GRAMEDIA. Walau hampir dua tahun berdomisili di kota Kudus, kami ini belum hafal seluk beluk kota Kudus seluruhnya, apalagi kami termasuk keluarga yang jarang jalan-jalan ke Mall, hiburan kami jika hari libur paling pergi ke taman bermain atau  berenang. Jadi, kami tidak tau dimanakah letak TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus. Maka dimulailah perburuan kami mencari lokasi TOKO BUKU GRAMEDIA di Kudus dengan dibantu keterangan dan panduan dari mbah Google. Kami menemukan dua situs yang memuat cabang Gramedia di Kudus, yaitu situs WIkiwand dan Wikipedia. Menurut Wikiwand, Gramedia terletak di lantai 4 Mall Kudus tepat di kawasan Simpang Tu...

Asal-usul Nama Jember dan Desa Pasuruhan di Kudus

ASAL-USUL JEMBER DAN PASURUAN DI KOTA KUDUS Jember dan Pasuruan terletak di Kudus, Jawa Tengah, bukan di Jawa Timur. Selain itu jarak antara Kudus dan Jember atau Kudus dan Pasuruan hanya lima menit. Jember terletak di sebelah barat Menara Kudus sedangkan Pasuruan terletak di sebelah selatan Menara Kudus. Lho kok bisa? Ya bisa saja, nyatanya nama kedua tempat tersebut ada di Kudus kok. Padahal kalau aslinya Jember dan Pasuruan adalah nama kabupaten di Jawa Timur. Tidak aneh jika ada nama kota Jember dan Pasuruan di Kudus. Jika Anda pernah ke propinsi Lampung, Anda juga dapat menemukan nama kota-kota di Pulau Jawa seperti Pekalongan, Surabaya, Probolinggo dan Jepara di propinsi Lampung. Hal ini terkait dengan kebiasaan orang Jawa perantauan yang suka memberi nama wilayah tempat tinggal yang baru di tanah rantau dengan nama daerah asalnya. Demikian juga dengan munculnya desa atau tempat bernama Jember dan Pasuruan di Kudus karena ada murid Sunan Kudus yang berasal dari Jawa Tim...