Skip to main content

Posts

Jl. Arif Rahman Hakim Kudus, ada tapi tidak dikenal

Jl. Arif Rahman Hakim adalah jalan yang membentang dari perempatan Toko Alif (lampu merah SMK NU Ma'arif) di Jl. Raya Kudus - Jepara sampai ke wilayah desa Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Jika di lihat di google map, maka akan terlihat nama Jl. Arif Rahman Hakim. Jalan ini seakan membagi wilayah Prambatan menjadi dua. Di sebelah barat (kulon) masuk wilayah Prambatan Lor, sedangkan di sebelah timur (wetan) masuk wilayah Prambatan Kidul. Penjelasan tentang pembagian wilayah desa Prambatan dapat dibaca di artikel berikut: Prambatan: lor-kidul atau wetan-kulon . Meski demikian, tidak semua warga kedua desa di Prambatan mengetahui nama resmi jalan ini. Mereka biasa menyebut sepotong jalan yang melintasi wilayah tersebut dengan nama Jl. Gribig-Sudimoro, atau Jalan Raya Gribig, atau Jalan Raya Sudimoro saja. Ketika diberitahu bahwa nama jalan sesuai yang tercantum di google map adalah Jl. Arif Rahman Hakim, para warga justru bingung dan merasa tidak pernah ada nama jalan ...

Bimbingan Belajar INTENSIF Bimbel terbaik di Kudus

Bimbingan Belajar INTENSIF Tempat les dan Bimbingan Belajar terbaik dan pertama di Kudus yang memberi layanan kualitas  privat dengan harga bimbel Kalimat di atas adalah jargon yang terpasang di blog Bimbel INTENSIF Prambatan Kudus. Anda juga bisa membacanya di sini . Pada hari Ahad, 25 Maret 2018, saya menyempatkan diri menyambangi lokasi Bimbel INTENSIF yang terletak di Jl. Arif Rahman Hakim, Gang IV, No. 72, Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu. Tempatnya sangat mudah diakses. Jika Anda datang dari arah Menara atau alun-alun Simpang Tujuh, jalan lurus saja sepanjang Jl. Raya Kudus-Jepara. Setelah melewati SPBU Modern Prambatan, akan ada lampu traffic light alias bangjo, dari situ tinggal belok kanan menuju arah Gribig-Sudimoro dan cari gang IV di sisi kiri jalan. Nah, Bimbel INTENSIF terletak tidak jauh dari mulut gang. Logo Bimbel INTENSIF Prambatan Kudus Disambut ramah oleh ibu Murni Wijayanti, S.T, pengelola Bimbel INTENSIF di ruan...

Sembuh Dari Mata Minus

Sembuh dari mata minus tanpa operasi Lasik adalah harapan setiap orang. Sebab memakai kacamata tebal untuk minus tinggi akan mengganggu kebebasan bergerak. Pemakaian lensa kontak atau softlense kualitas terbaik pun dapat menimbulkan iritasi mata. Berikut ini adalah pengalaman saya berjuang sembuh dari mata minus. Sembuh Dari Mata Minus Tanpa Operasi Memiliki hobi membaca sejak kecil namun dengan kebiasaan membaca yang buruk, terutama sambil tiduran, membuat saya termasuk dalam golongan penderita miopi atau rabun jauh. Waktu SMA mata saya sudah mencapai minus 6,5 dan dari waktu ke waktu terus bertambah sehingga terakhir mencapai minus 8. Periksa mata minus di optik Dengan minus tinggi, kacamata bukanlah pilihan yang tepat bagi saya. Selain akan mengurangi derajat ketampanan, kacamata untuk ukuran saya pasti lensanya tebal, terasa berat menekan batang hidung serta mengurangi kebebasan bergerak. Sehingga saya memutuskan menggunakan softlense sebagai alat bantu pengliha...

Prambatan: Lor-Kidul atau Wetan-Kulon

Asal-usul nama dan pembagian desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul ternyata unik sebab tidak sesuai dengan arah mata angin yang sebenarnya. Suatu pagi ketika tiba dari Jakarta, saya ditanya sopir angkot yang saya tumpangi dari Terminal Jati Kudus. "Turun di mana, mas?" "Prambatan pak, lampu merah Toko Alif." "Prambatan itu kan desa yang kebalik mas." lanjut si sopir. "Maksudnya pak?" otak saya belum nyambung, mungkin karena goncangan di atas bis sepanjang pantura semalam. "Maksudnya kebalik arahnya. Yang disebut Prambatan Lor (utara) sebetulnya ada di sebelah kulon (barat). Nah, yang Prambatan Kidul (selatan) sebenarnya ada di sebelah wetan (timur)." "Ooo...gitu." Jawab saya manggut-manggut setengah mengantuk. Beberapa hari kemudian, iseng-iseng saya coba search di google dan lihat peta di google map. Ternyata benar. Kalau dibandingkan dengan arah mata angin, nama kedua desa ini jelas keliru. Mestinya di...

Lontong Tahu Kudus

Selain Lentog Tanjung, di Kudus juga ada Lontong Tahu yang harganya sama-sama merakyat. Potongan lontong, ditambah irisan tahu goreng yang masih hangat, rajangan kol dan taburan toge, disiram saus bumbu kacang. Anda juga bisa minta tambahan telur dan gimbal udang jika kebetulan uang di dompet Anda sedang tebal. Jika tidak suka lontong, Anda bisa menggantinya dengan seporsi nasi hangat yang disajikan di atas piring beralaskan daun pisang. Pedagang Lontong Tahu Kudus umumnya berjualan di malam hari sehingga kuliner kudus yang satu ini cocok disantap bersama keluarga sambil menikmati suasana malam di kota Kudus. Mereka mudah ditemukan di tepi jalan-jalan protokol. Bermodal gerobak dan tikar yang digelar di emperan toko yang telah tutup sehingga pembeli dapat menikmati lezatnya Lontong Tahu sambil duduk lesehan. Pertama kali menyantap Lontong Tahu Kudus, seketika mengingatkan saya pada Lontong Tahu Gimbal yang berasal dari Semarang. Rasanya mirip, bahkan nyaris tak ada bedanya, bagaik...

Asal-usul desa Prambatan dan Mitos Kematian Beruntun

Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul kecamatan Kaliwungu kabupaten Kudus adalah peristiwa kematian beruntun yang sering terjadi atau merambat sehingga diberi nama desa Prambatan. Ini adalah versi lain asal-usul desa Prambatan Kudus. Jika selama ini nama Prambatan selalu dikaitkan dengan tokoh Ratu Kalinyamat dan suaminya Pangeran Hadirin. Sang Pangeran harus berjalan sambil merambat akibat luka yang dideritanya karena diserang Aryo Penangsang. Terkait: Asal-usul nama Prambatan dan terbunuhnya Pangeran Hadirin Pangeran Hadirin suami Ratu Kalinyamat Namun, ada versi lain tentang asal-usul desa Prambatan, yaitu mitos kematian beruntun yang sering terjadi di desa Prambatan yang bisa jadi adalah alasan asal-usul nama desa Prambatan yang sebenarnya. MITOS KEMATIAN BERUNTUN DI PRAMBATAN KUDUS Saya tadinya tidak percaya dengan apa yang diungkapkan istri saya yang asli kelahiran desa Pra...

Lentog Tanjung Kuliner Kudus

Lentog Tanjung adalah kuliner Kudus yang menjadi makanan khas Kudus dan termasuk makanan murah lezat dengan harga merakyat. Lentog Tanjung berasal dari desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus. Lentog Tanjung adalah menu pilihan nikmat untuk sarapan di Kudus dan mudah ditemukan di seluruh pelosok Kudus. LENTOG TANJUNG Setiap daerah memiliki kuliner yang disajikan untuk sarapan. Lentog Tanjung adalah sarapan khas yang berasal dari desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Jika Jakarta memiliki nasi uduk dan nasi ulam sebagai menu sarapan yang gampang ditemui, maka Kudus juga memiliki Lentog Tanjung. Lentog Tanjung sarapan khas Kudus Lentog termasuk salah satu makanan favorit keluarga kami untuk sarapan di hari libur dan akhir pekan. Sajian ini terdiri dari lentog (lontong ukuran besar yang kemudian dipotong-potong), semur tahu, dan sayur lodeh. Sayur lodehnya mantap, karena dicampur tempe yang hampir busuk, atau istilah Kudusnya tempe wayu. Jika ingin...