Skip to main content

Posts

Asal-usul Kenepan Kudus

ASAL-USUL KENEPAN KUDUS Desa Kenepan atau kampung Kenepan terletak di sebelah utara Menara Kudus. Nama Kenepan berasal dari kata penginepan dalam bahasa Jawa atau penginapan dalam bahasa Indonesia. Kampung Kenepan muncul bersamaan dengan perkembangan Kudus yang menjadi salah satu pusat ziarah bagi umat Islam di pulau Jawa. Ada kemungkinan kampung Kenepan itu berdiri tidka lama setelah berdirinya Menara Kudus. Bentuk Menara Kudus yang megah menjulang tinggi dan mirip dengan bentuk candi Hindu, serta pengaruh nama besar Sunan Kudus, membuat masyarakat pada jaman itu tertarik dan  berbondong-bondong menuju Kudus. Ada yang hanya sekedar melancong ingin melihat kemegahan Menara Kudus, dan ada juga yang memang ingin bertemu Sunan Kudus untuk menimba ilmu secara langsung dari beliau. Rombongan-rombongan yang datang dari berbagai daerah yang jauh ini pada akhirnya menimbulkan masalah akomodasi, yaitu tempat bermalam. Apalagi dengan mengingat sarana transportasi pada masa itu ...

Asal-usul Damaran Kudus

ASAL-USUL DAMARAN KUDUS Damaran adalah nama sebuah desa di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Lokasinya tidak jauh dari desa Kauman tempat berdirinya Menara Kudus. Asal-usul nama desa Damaran berasal dari kata damar, yaitu sejenis pohon yang disebut pohon damar atau damar raja yang diambil getahnya sehingga istilah damar pada jaman dulu juga identik dengan getah damar. Diperkirakan kawasan tersebut pada jaman dulu adalah pusat perdagangan damar sehingga masyarakat kemudian menyebut daerah itu dengan nama damaran. Legenda berdirinya desa Damaran Legenda yang berkembang di masyarakat mengenai asal-usul nama desa Damaran adalah kerika putra Sunan Kudus mengadu kesaktian dengan Sunan Kedu melalui acara sabung ayam di petajen. Karena ayam Sunan Kedu kalah, Sunan Kedu kemudian menyelidiki siapa lawan yang dihadapi sebenenarnya. Setelah memastikan bahwa pemuda yang jadi lawannya adalah putra Sunan Kudus, Sunan Kedu lalu menaiki tampah dan terbang berputar-putar di atas Kudus sambil...

Orang Kudus Terkenal Pelit

ORANG KUDUS TERKENAL PELIT Bagi masyarakat di luar Kudus, berkembang opini orang Kudus pelit, kikir bahkan medhit. Entah siapa yang awalnya menyebarkan bahwa orang Kudus itu pelit. Namun jangankan orang luar Kudus, orang Kudus sendiri juga kadang mengatakan tetangganya yang orang Kudus asli ada yang pelit kok. Padahal yang bilang tetangganya pelit itu sebetulnya juga sama, yaitu sama-sama kikir bin medhit hahahaha....... Saya bukan orang kelahiran Kudus, tapi berhubung saya sudah hampir dua tahun berdomisili di kota ini, mau tidak mau saya adalah bagian dari sistem dan bagian dari masyarakat Kudus, sehingga saya wajib membuat pembelaan. Jadi pendapat atau pandangan bahwa orang Kudus terkenal pelit hanyalah mitos belaka. Karena semua memang tergantung pada definisi atau pengertian kosa kata pelit itu sendiri. Saya rasa wajar kalau seseorang berusaha hemat dan irit dalam mengeluarkan uang untuk keperluan biaya hidup sehari-hari. Motivasinya tentulah sesuai peribahasa jangan...

Kudus Murah Karena Pelit?

KUDUS ADALAH KOTA TERMURAH DI INDONESIA KARENA ORANG KUDUS PELIT? Bisa dikatakan Kudus adalah kota dengan biaya hidup termurah dan paling rendah di Indonesia. Tapi mengapa dan faktor apa saja yang menyebabkan Kudus menjadi kota dengan biaya hidup termurah ke dua di Indonesia berdasarkan Survei Biaya Hidup Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 yang lalu membuat saya penasaran. Menurut saya ada beberapa faktor yang menjadikan Kudus sebagai kota dengan biaya hidup termurah dan paling rendah di Indonesia: Kaya sumber daya alam Kudus masih kaya dengan sumber daya alam karena lahan pertanian di Kudus masih luas. Hampir setiap desa memiliki tanah bengkok berupa sawah yang masih menghasilkan beras secara rutin bagi masyarakat Kudus. Sayur mayur tersedia dengan harga murah karena jumlahnya memang melimpah dipasok dari kawasan Colo di lereng gunung Muria. Sedangkan  ikan dipasok dari kabupaten sekitar Kudus yang berbatasan dengan laut seperti Jepara dan Rembang.  Jadi me...

Tajug Nama Kudus Jaman Dulu

TAJUG NAMA KUDUS JAMAN DULU Kota Kudus pada masa lalu bernama Tajug karena ada banyak bangunan tajug di kota itu. Namun banyak orang yang bertanya apa itu tajug? bagaimana bentuk tajug? dan apa fungsi bangunan tajug pada masa itu? TUlisan ini adalah jawaban dan penjelasan mengenai bangunan tajug di kota Kudus tempo dulu. Bentuk Tajug Tajug pada dasarnya adalah atap bangunan berbentuk limas segi empat. Bentuk limas segi empat ini umum digunakan oleh nenek moyang kita, tidak hanya di kawasan nusantara, namun juga di belahan dunia lain pada jaman kuno. Bangunan yang menggunakan unsur limas segi empat ini antara lain adalah piramida makam para fir'aun di Mesir, puncak obelisk dan beberapa candi serta pura tempat ibadah agama HIndu. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan bahwa Tajug adalah atap bangunan yang bentuknya mirip piramida. Bentuk atap tajug di Kudus tempo dulu. Tajug kemudian berkembang menjadi joglo  Mengapa Tajug berbentuk limas segi empat? Manusi...

Asal-usul desa Prambatan, Prambatan Lor dan Prambatan Kidul

ASAL-USUL NAMA PRAMBATAN, DESA PRAMBATAN LOR DAN DESA PRAMBATAN KIDUL, KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS Asal-usul Prambatan dan asal-usul nama desa Prambatan berdasarkan legenda selalu dikaitkan dengan Pangeran Hadirin suami Ratu Kalinyamat penguasa Jepara yang gugur dibunuh Arya Penangsang. Prambatan berada sekitar 1,5 km dari Menara Kudus yang menjadi pusat kota Kudus tempo dulu. Prambatan menjadi medan pertempuran antara dua kekuatan yang memperebutkan tahta kerajaan Demak setelah wafatnya Sultan Trenggono. Saat ini Prambatan dibagi menjadi dua desa, yaitu Prambatan Lor dan Prambatan Kidul di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Baca juga: Mitos Kematian Beruntun di Prambatan Kisah asal-usul Prambatan dan nama desa Prambatan Lor dan Prambatan Kidul Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut: asal-usul Prambatan - peta desa Prambatan Lor Pati Unus, Raja ke dua kerajaan Demak hanya sebentar berada di atas tahta. Kelelahan fisik selama memimpin...

Sejarah Kudus

Sejarah kota Kudus dimulai pasca penaklukan Majapahit. Ketika Ja'far Shodiq, seorang ulama, tokoh penyebar agama Islam di pulau Jawa, sekaligus panglima perang pasukan Demak ketika menyerbu ibu kota Majapahit, memutuskan untuk pindah ke Tajug dan bergelar Sunan Kudus. Tajug pada abad ke 16 adalah tempat yang dikeramatkan umat Hindu dan terletak di tepi pantai bagian selatan jazirah Muria. Pulau Muria tempat Tajug berdiri pada masa itu belum menyatu dengan pulau Jawa. Praktis hubungan transportasi antara pulau Muria dan pulau Jawa waktu itu harus menggunakan perahu. Di bagian utara jazirah Muria, terletak Jepara, yang dijadikan Demak sebagai bandar perdagangan, galangan kapal dan pangkalan angkatan laut. Dengan demikian, posisi Tajug yang terletak antara Demak dan Jepara sangat strategis. Setelah Ja'far Shodiq pindah ke Tajug, tempat tersebut diberi nama Al-Quds yang berarti suci dan Ja'far Shodiq kemudian dikenal dengan gelar Sunan Kudus. Berikut ini adalah...